Moral Education as a Builder of Human Nature from the Perspective of Ibnu Maskawih
Abstract
At this time, human morality begins to experience degradation from many dimensions, moral degradation occurs not without cause, but because many things in the soul do not grow perfectly in their formation. There are stages that are passed unknowingly, especially with the times and increasingly advanced technology, making humans neglect to fulfill the good nature/potential that should grow with the times. If this continues, there will be many people who grow not according to their nature, problems related to this need to be studied more deeply. One of the figures closely related to this is Ibnu Miskawaih. According to Ibnu Miskawaih, the soul in humans must be well-filled which will give birth to nature or self-potential so that it encourages humans to do good deeds without thinking first. So this study aims to examine more deeply related to human nature which can be grown by moral education with the study material conducted by Ibnu Miskawaih as well as analyzing Ibn Miskawaih's thoughts regarding moral education. This study uses a qualitative approach with the method of literature study or literature study by collecting the necessary data sources. Moral education according to the concept of Ibn Miskawaih can be used as a building element of nature or basic potential possessed by humans so that humans have moral perfection and human perfection. Human perfection (insan kamil) is a human being who can balance the inner and outer aspects so as to give birth to humans who can create peace and prosperity in the perfection of life.
Downloads
References
Abdul Majid dkk. 2019. Strategi Pendidikan. Jurnal Studi Pendidikan Islam, 3(2), 03.
Ahmad Busroli. 2019. Pendidikan akhlak Ibnu Miskawaih dan Imam Al-Gazali dalam Pendidikan Karakter di Indonesia. Islamic Religion Teaching and Learning Journal, 4 nomor 2, 238.
Ahmad Wahyu Hidayat, D. 2019. ANALISIS FILOSUFIS PEMIKIRAN IBNU MISKAWAIH (SKETSA BIOGRAFI, KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN, DAN RELEVANSINYA DIERA MODERN). 2(1), 87–107.
Al Afify, M. F. 2018. Konsep Fitrah dalam Psikologi Islam. Tsaqafah, 14(2), 279. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v14i2.2641
Arif, M. 2018. Konsep Pendidikan Akhlak Dalam Kitab Kitab Ahlakul Lil Banin Karya Umar Ibnu Ahmad Barjah. TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan, 2(2), 401–413. https://doi.org/10.52266/tadjid.v2i2.170
Ernita Dewi. 2011. Akhlak dan Kebahagiaan Hidup Ibnu Maskawaih. Substantia, 11(2), 430–439.
Fathorrahman. 2019. Konsep Fitrah Dalam Pendidikan Islam. Tafhim Al’Ilmy. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf
Hariadi, Alimatus Sa’adah dan M. Farhan. 2020. Pemikiran Ibnu Miskawaih (Religius-Rasional) Tentang Pendidikan Dan Relevansinya Di Era Indsutri 4.0. Jurnal Penelitian Keislaman, 16(1), 20–21.
Hasyimiyah Nasution. 1999. Filsafat Islam (Cet 1). Gajah Mada Press.
Herningrum, I., & Alfian, M. (2019). Pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih Salah satu misi agama Islam adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia . Akhlak al karimah yang diajarkan dalam Islam merupakan orientasi yang harus dipegang oleh setiap muslim . Seorang yang hendak memperoleh kebahagiaan . 19(01), 46–56.
Kesuma, G. C. 2013. Konsep Fitrah Manusia Perspektif Pendidikan Islam. Ijtimaiyya, 6, 80–94.
Lestari, A. 2017. KONSEP GURU DAN ANAK DIDIK. 14(2).
Ma’rufah, N., Rahmat, H. K., & Widana, I. D. K. K. 2020. Degradasi Moral Sebagai Dampak Kejahatan Siber Pada Generasi Millenial di Indonesia. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(1), 191–201.
Mahmud, A. 2014. Insan Kamil Perspektif Ibnu Arabi. Sulesana, 9(2), 33–45.
Miswar, M. 2021. Konsep Pendidikan Akhlak Menurut Ibnu Miskawaih. Al-Fikru: Jurnal Ilmiah, 14(1), 13–21. https://doi.org/10.51672/alfikru.v14i1.32
Mulia, H. R. 2019. Pendidikan Karakter: Analisis Pemikiran Ibnu Miskawaih. Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan, 15(1), 39–51. https://doi.org/10.32939/tarbawi.v15i1.341
Muliatul Maghfiroh. 2016. Pendidikan Akhlak Menurut Kitab Tahzib Al-Akhlaq Karya Ibnu Miskawaih. Tadris, 11, 206–218.
Muthohar, S. 2016. Antisipasi Degradasi Moral di Era Global. Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam, 7(2), 321–334. https://doi.org/10.21580/nw.2013.7.2.565
Napitupulu, D. S. 2019. Pemikiran Pendidikan Islam Ibnu Maskawaih. 11(April), 147–169.
Nasbi, I. 2015. IBNU MASKAWAIH (Filsafat al-Nafs dan Filsafat al-Akhlak). Journal of Chemical Information and Modeling, 4(2), 1–15.
Parhan, M., Rofiudin, M., Salsabila, I. A., Rohimat, S. S., Arasshifa, B. N., & Dhitareka, P. A. 2022. Budaya Islam Versus Islamisasi Budaya Dalam Perspektif Generasi Zilenial. LISAN AL-HAL: Jurnal Pengembangan Pemikiran Dan Kebudayaan, 16(1), 27–44. https://doi.org/10.35316/lisanalhal.v16i1.27-44
Pransiska, T. 2017. Konsepsi Fitrah Manusia Dalam Perspektif Islam Dan Implikasinya Dalam Pendidikan Islam Kontemporer. Jurnal Ilmiah Didaktika, 17(1), 1. https://doi.org/10.22373/jid.v17i1.1586
Samsuri, S. 2020. Hakikat Fitrah Manusia dalam Islam. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Islam, 18(1), 85–100. https://doi.org/10.35905/alishlah.v18i1.1278
Setiawan, E. 2017. Konsep Pendidikan Akhlak Anak Perspektif Imam Al Ghazali. Jurnal Kependidikan, 5(1), 55–70. https://doi.org/10.24090/jk.v5i1.1252
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,. Bandung : Alfabeta.
Zis, S. F., Effendi, N., & Roem, E. R. 2021. Perubahan Perilaku Komunikasi Generasi Milenial dan Generasi Z di Era Digital. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 5(1), 69–87. https://doi.org/10.22219/satwika.v5i1.15550
Copyright (c) 2022 Wiwi Dwi Daniyarti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.